Senin, 03 Januari 2022

Desain eksperimen dan pengumpulan data dalam statistika

 

Desain Eksperimen (Experimental Design)

·       Kendali (Control)

·       Pengacakan (Randomsation)

·       Replikasi (Replication)


Experimental Design: Control (kendali)

 

● Kendali (control) dapat dilakukan dengan menerapkan:

○ Bliding

○ Double Blinding

 

● Blinding

○ Subjek eksperimen tidak mengetahui apakah dirinya menerima treatment atau placebo.

 

● Double Blinding

○ Baik peneliti maupun subjek eksperimen tidak mengetahui apakah seorang subjek menerima treatment atau placebo.

○ Dibutuhkan pihak ketiga untuk mendistribusikan treatment dan placebo kepada subjek eksperimen.

 

Experimental Design: Randomisation (pengacakan)

 

Penentuan subjek eksperimen ke dalam treatment group dan control group dilakukan

secara acak (random).

 

Experimental Design: Randomisation (pengacakan)

 

Randomised Blocked Design:

 

·       Keseluruhan subjek eksperimen akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakterisrik tertentu (e.g rentang usia, jenis kelamin)

·       Subjek di tiap kelompok lalu dipilih secara acak untuk dimasukkan dalam treatment group dan control group.

 

Experimental Design: Replication (replikasi)

 

Untuk meningkatkan validitas dari hasil eksperimen, dibutuhkan replikasi atau

pengulangan eksperimen dengan kondisi serupa atau mirip.

Replikasi melibatkan subjek eksperimen yang berbeda, dengan demikian replikasi juga

akan memperbesar ukuran dari subjek eksperimen (sample size) yang juga dapat

menunjang validitas dari hasil eksperimen.

 

I. Desain Eksperimen [contoh]

 

Sebuah perusahaan mendesain suatu eksperimen untuk menguji efektifitas dari suatu

produk permen karet yang dikembangkan untuk membantu seseorang yang ingin

berhenti merokok.

 

Sepuluh orang perokok berat dilibatkan sebagai subjek eksperimen. Lima orang di

antaranya diberikan permen karet dan lima sisanya diberikan placebo. Setelah dua

bulan berjalan, kesepuluh subjek eksperimen ini dievaluasi dan didapati kelima subjek

penerima permen karet telah berhenti merokok.

 

Apakah kita bisa menyimpulkan bahwa produk permen karet ini efektif? Permasalahan

apa yang terdapat pada desain eksperimen ini?

 

II. Desain Eksperimen [contoh]

 

Sebuah perusahaan mendesain suatu eksperimen untuk menguji efektifitas dari suatu

produk permen karet yang dikembangkan untuk membantu seseorang yang ingin

berhenti merokok.

 

Seribu orang perokok berat dilibatkan sebagai subjek eksperimen yang dikelompokkan

berdasarkan jenis kelamin. Kelompok wanita diberi permen karet dan kelompok pria

diberi placebo. Setelah dua bulan berjalan, keseribu subjek eksperimen ini dievaluasi

dan didapati adanya jumlah yang cukup signifikan dari kelompok penerima permen

karet yang berhenti merokok.

 

Apakah kita bisa menyimpulkan bahwa produk permen karet ini efektif? Permasalahan

apa yang terdapat pada desain eksperimen ini?

 

Tantangan dalam Experimental Study

 

● Confounding/Lurking variable

○ Faktor eksternal (dan tidak diperhitungkan sebelumnya) yang berpotensi memberikan pengaruh terhadap hasil eksperimen.

 

● Placebo effect

○ Subjek eksperimen memberikan reaksi positif walau subjek tersebut menerima placebo (treatment palsu).

 

● Hawthorne effect

○ Perubahan perilaku dari subjek eksperimen setelah mengetahui bahwa dirinya terlibat dalam eksperimen.

 

 

Pengumpulan Data (Data Collection)

 

Census

            Pengumpulan data dilakukan pada tingkat populasi. Alhasil, akan diperoleh informasi yang sifatnya lengkap. Hanya ukuran populasinya sangat besar, maka seringkali census menjadi pilihan yang mahal dan sulit untuk dilakukan

 

Sampling

            Pengumpulan data dilakukan pada sub bagian dari populasi. Alhasil, informasi yang diperoleh sifatnya tidak lengkap. Pendekatan semacam ini cukup umum ditemui dalam studi statistik. Di sini sample yang baik adalah sample yang dapat merepresentasikan populasinya. Dibutuhkan Teknik sampling yang tepat untuk mendapatkan sample yang representative terhadap populasinya.

 

Sampling Error

Karena sample merupakan sub bagian dari populasi, maka selisih atau perbedaan nilai antara data sample dan data populasi akan selalu ada.

Perbedaan atau selisih nilai ini dikenal dengan sampling error.

Bahkan dengan Teknik sampling sebaik apapun, sampling error ini tidak dapat dihindarkan.

 

Sampling: with/withput Replacement

Sampling with replacement: Memungkinkan satu anggota populasi untuk terpilih lebih dari satu kali sebagai anggota sample.

 

Sampling without replacement: Menjamin satu anggota populasi hanya dapat terpilih satu kali saja sebagai anggota sample.

 

Teknik Sampling

Teknik sampling dalam bidang statistika:

·       Simple Random Sampling

·       Statisfied Sampling

·       Cluster Sampling

·       Systematic Sampling

·       Convenience Sampling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hypothesis testing

Pengertian Uji Hipotesis dan Jenis-jenisnya  Uji Hipotesis adalah cabang Ilmu Statistika Inferensial yang dipergunakan untuk menguji kebenar...